Sejarah Kopi dan Islam

sejarah kopi dan islam
sejarah kopi dan islam

kopikirapa | Lebih dari 1,6 miliar cangkir kopi diminum setiap hari di seluruh dunia. Jumlah itu cukup untuk memenuhi sekitar 3.000 kolam renang ukuran Olimpiade setiap hari. Kopi telah menjelma menjadi industri global dan menjadi produk komoditas kedua terbesar di dunia. Rekor tersebut hanya dapat ditandingi oleh minyak bumi.

Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab qahwah yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi.Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa Belanda. Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini.

Beralih ke asal mula kopi di temukan, kopi di temukan di Etiopia Afrika. Waktu itu seorang penggembala kambing melihat kambingnya memakan biji kopi. Di Etiopia pohon ini banyak ditanam. Namun, penyebaran kopi justru berasal dari bangsa Arab. Kemudian di bawa bangsa Arab ke Arab melewati laut Merah. Kemudian menyebar ke daerah-daerah selain di Arab. Menjadi minuman yang spesial di Arab, salah satunya di Yaman dan menyebar ke wilayah-wilayah sekitar Arab, termasuk Turki.

Awalnya Ottoman Turki memperkenalkan di Konstantinopel kemudian membuka kedai kopi tertua di dunia yaitu Kiva Han. Dari Turki kemudian menyebar ke Eropa hingga benua-benua lain. Dahulu belum ada kopi instan seperti sekarang ini. Mereka menggunakan biji kopi kemudian direbus untuk di minum ada pula yang di ambil sarinya.

Kontroversi Mengenai Kopi

Tahun 1600
Para pendeta Kristen Itali meminta agar Paus Clement VIII mengharamkan kopi dengan alasan minuman ini adalah minuman orang kafir (Muslim). Sebelum memutuskan halal-haramnya, Paus mencicipi minum kopi dan merasakannya sebagai minuman yang sangat enak sehingga ia pun memutuskan bahwa kopi adalah halal.

Tahun 1670
Petisi Wanita mengajukan pelarangan minum kopi di London. Mereka beralasan para suami lebih suka berada di kedai kopi daripada di rumah. King Charles II kemudian menyetujui petisi ini namun pelarangan minum kopi hanya bertahan 11 hari saja.

Tahun 1732
Sebastian Bach, komposer klasik, menciptakan “Coffee Cantata” yang berisi pujian kepada kopi dan melawan kebijakan pemerintah Jerman yang melarang para wanitanya minum kopi karena dipercaya bisa menyebabkan kemandulan.

Tahun 1775
Frederick the Great melarang rakyat Prusia minum kopi dan menganjurkan untuk mengkonsumsi bir. Keputusannya ini mendapat protes dari rakyatnya.